Selasa, 21 Oktober 2014

Fisioterapi

Perkembangan Fisioterapi di Indonesia




Revolusi Abad XX
Persenjataan : perang dunia 1 dan perang dunia 2 yang berakhir pada tahun 1945
 Kemanusiaan (HAM)
-          Hak hidup
-          Hak mendapat pendidikan dan pekerjaan
-          Hak berkeluarga
-          Hak bersosialisai/bermasyarakat
1940 : Berkembang organisasi-organisasi kemanusiaan (WHO, UNICEF, ILO), pelayanan rehabilitasi      penyandang cacat.
1951 : Rehabilitasi Centrum di Jebres oleh Alm. Prof. dr. Soeharso
1954 : Klinik Orthopedi di Jebres (bengkel prothose dan orthose)
1955 : Kursus terapi latihan dan massage selama 6 bulan
-          Pengajar dari Eropa
-          Peserta : Perawat
1956 : Sekolah Pengatur Rawat Fisioterapi selama 3 tahun
-          Pengajar : Fisioterapi dari Inggris, Denmark, Italia dan Jerman
-          Siswa : Lulusan SMA dan Perawat
-          Lulusan : Asisten Fisioterapi
1964 : Akademi Fisioterapi DEPKES Surakarta
-          Mahasiswa : Lulusan SMA dan Asisten Fisioterapi
-          Pengajar : Fisioterapi dari Eropa
-          Lulusan : Sarjana Muda Physioterapi (SMPH)
Pelayanan Perkembangan dari Pasien Orthopedi meluas
-          Muskuluskeletal
-          Neuromuscular
-          Pediatri
-          Geriatri
-          Obsetri dan ginekologi
-          Jantung dan pembuluh darah
-          Paru-paru
1973 : Pilot Project Preventive Rehabilitation Unit, yang bertempat di RS Karyadi Semarang
1976 : Semua RSU di seluruh Indonesia harus memiliki Unit Rehabilitasi dimana fisioterapi sebagai intinya
Pada tahun 1940 berkembang organisasi – organisasi kemanusiaan ( WHO, UNICEF, ILO ), pelayanan rehabilitas penyandang cacat. Pada tahun 1951 Rehabilitas centrum di Jebres oleh almarhum Prof. dr. Soeharso, pada tahun 1954 klinik orthopedic di Jebres ( bengkel prothose dan orthose ), dan pada tahun 1955 kursus terapi latihan dan massage selama 6 bulan yang melibatkan pengajar dari eropa dan peserta pendidikan ini adalah perawat.
Pada tahun 1956 sekolah pengatur rawat fisioterapi selama 3 tahun dibuka dengan staf pengajar dari Inggris, Denmark, Italia dan Jerman. Peserta didik kali ini adalah lulusan SMA dan perawatl lulusan pendidikan fisioterapi saat tahun ini disebut asisten fisioterapi.
Pada tahun 1964 Akademi fisioterapi DEPKES Surakarta di buka. Dengan peserta didik lulusan SMA dan asisten Fisioterapi. Pengajar waktu itu adalah Fisioterapi dari Eropa. Dan lulusan pendidikan fisioterapi saat tahun ini disebut Sarjana Muda Physioterapi (SMPH ).
Pelayanan perkembangan dari pasien orthopedic semakin meluas diantaranya meliputi muskuluskeletal, Neuromuscular, Pediatri, Geriatri, Obsetri dan Ginekologi, Jantung dan Pembuluh darah dan Paru – paru
Pada tahun 1973 Pilot Project Preventive Rehabilitation Unit, yang bertempat di RS Karyadi Smarang mulai di dirikan. Dan pada tahun 1976 semua RSU di Indonesia harus memiliki unit rehabilitasi dimana Fisioterapi sebagai intinya.
sumber klik disini


Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam.Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik,sinar,panas,dingin,massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.[Krausen.1985]. Menurut Departemen Kesehatan Indonesia Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkangerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak dan komunikasi.difinisi lain daripada fisioterapi adalahmerupakan ilmu yang menitik beratkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak/fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan proses/metode terapi gerak.Istilah yang sinonim adalah Physical therapy,Physiotherapy,Terapi Fisik,atau Kadang juga disebut pulih fisik.Pelayanan Fisioterapi relative aman dari pengaruh yang dapat merugikan kesehatan karena tidak menggunakan obat-obatan atau bahan kimia ,demikian pula penyinaran yang dilakukan fisioterapis bukanlah penyinaran yang dapat merusak atau mematikan sel2 tubuh seperti yang banyak dikwatirkan oleh sebagian masyarakat.melainkan sinar infra merah yang kita ketahui terdapat pula pada sinar matahari. Sifat layanan fisioterapi ini bersifat mandiri, dependensi dan interdependensi.
sumber klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar